Pasar saham Indonesia kembali menyoroti sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berdiri di garis depan sebagai primadona. Di tengah volatilitas pasar, saham PGEO menarik perhatian besar dari para fund manager dan analis institusi.
Yang menarik, bukan hanya sekuritas lokal yang optimis, tetapi "pemain besar" asing juga melihat valuasi PGEO saat ini (di kisaran Rp1.190 - Rp1.210) sebagai peluang emas atau undervalued.
Berikut adalah rangkuman lengkap bedah rekomendasi analis lokal dan asing untuk saham PGEO.
Konsensus Pasar: Potensi Kenaikan Hingga 40%
Berdasarkan data konsensus Bloomberg dan Investing.com per November 2025, mayoritas analis memberikan rating Strong Buy.
- Rata-rata Target Harga (12 Bulan): Rp1.675
- Potensi Kenaikan (Upside): +38% hingga +40% dari harga saat ini.
Angka ini menunjukkan bahwa pasar menilai fundamental PGEO jauh lebih tinggi daripada harga sahamnya yang sedang diperdagangkan saat ini.
Daftar Analis Asing & Regional
Investor asing kerap menjadi penggerak utama saham big cap seperti PGEO. Berikut adalah pandangan mereka:
1. CLSA (Credit Lyonnais Securities Asia)
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Target Harga: Rp1.880
- Insight: CLSA menjadi salah satu sekuritas asing paling bullish. Mereka melihat ekspansi kapasitas terpasang PGEO sebagai katalis pendapatan jangka panjang.
2. Maybank Investment Banking Group (Regional)
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Target Harga: Rp1.750
- Insight: Maybank menyoroti stabilitas arus kas PGEO yang didukung oleh kontrak jangka panjang (Take-or-Pay) dengan PLN.
3. OCBC Sekuritas (Singapura)
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Target Harga: Rp1.400
- Insight: Sedikit lebih konservatif dibanding CLSA, namun OCBC tetap melihat adanya margin pengaman (margin of safety) yang cukup tebal di harga sekarang.
4. UBS (Union Bank of Switzerland)
- Rekomendasi: HOLD (Tahan)
- Target Harga: Rp1.880
- Insight: Meskipun memberikan label "Hold" (kemungkinan karena menunggu rilis kinerja terbaru saat riset dibuat), target harga UBS yang tinggi di Rp1.880 menyiratkan bahwa valuasi wajar perusahaan sebenarnya masih sangat tinggi.
Daftar Analis Lokal
Sekuritas dalam negeri juga tidak kalah agresif dalam memberikan rekomendasi. Mereka melihat dukungan pemerintah terhadap transisi energi sebagai sentimen positif utama.
1. Sinarmas Sekuritas
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Target Harga: Rp1.900
- Insight: Sinarmas memberikan target tertinggi dalam daftar ini. Mereka optimis terhadap efisiensi operasional dan penambahan kapasitas baru dari proyek Lumut Balai.
2. Sucor Sekuritas
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Target Harga: Rp1.650
- Insight: Dikenal dengan risetnya yang tajam pada saham komoditas dan energi, Sucor melihat valuasi PGEO menarik untuk dikoleksi jangka menengah.
3. BRI Danareksa Sekuritas
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Target Harga: Rp1.470
- Insight: Fokus pada fundamental yang solid dan dividen yield yang cukup menarik bagi investor konservatif.
4. Mandiri Sekuritas
- Rekomendasi: BUY (Beli)
- Insight: Secara konsisten mempertahankan pandangan positif terhadap emiten EBT terbesar di bursa ini.
Mengapa Para Analis Kompak Optimis?
Ada tiga alasan utama mengapa sekuritas asing dan lokal "jatuh cinta" pada PGEO:
- Monopoli Alamiah & Kontrak Jangka Panjang: Bisnis panas bumi memiliki hambatan masuk (barrier to entry) yang tinggi dan kontrak penjualan listrik jangka panjang hingga 30 tahun, menjamin arus kas yang stabil.
- Pasar Karbon (Carbon Credit): PGEO adalah salah satu penerima manfaat terbesar dari perdagangan bursa karbon di Indonesia.
- Ekspansi Agresif: Rencana penambahan kapasitas terpasang hingga 1 GW dalam beberapa tahun ke depan menjadi driver pertumbuhan laba.
Disclaimer: Artikel ini disajikan sebagai informasi dan edukasi berdasarkan data pasar yang tersedia hingga 20 November 2025. Penyebutan nama sekuritas dan target harga bersumber dari data publik dan konsensus analis. Artikel ini bukan merupakan ajakan membeli atau menjual (solisitasi). Segala keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan Anda. Lakukan riset mandiri (Do Your Own Research) sebelum berinvestasi.
Suka Dengan Tulisan Ini?
Ingin Traktir Penulis Ngopi?


Komentar
Posting Komentar