Prediksi Arah IHSG dari Peningkatan Volume Pencarian di Google Trends

Dalam era digital, perilaku pencarian investor di internet ternyata bisa menjadi sinyal awal untuk membaca arah pasar. Salah satu alat yang sering digunakan untuk menganalisis perilaku ini adalah Google Trends. Platform ini menunjukkan seberapa sering kata kunci tertentu dicari dalam periode waktu tertentu — dan data ini dapat dimanfaatkan untuk menilai sentimen pasar terhadap saham dan indeks seperti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

1. Hubungan antara Volume Pencarian dan Pergerakan IHSG

Ketika minat masyarakat terhadap topik “saham”, “IHSG”, atau “beli saham” meningkat secara signifikan di Google Trends, hal ini bisa mengindikasikan adanya peningkatan perhatian publik terhadap pasar modal. Lonjakan pencarian sering kali muncul sebelum adanya volatilitas besar di pasar. Misalnya, peningkatan pencarian kata “jual saham” dapat menandakan potensi tekanan jual yang meningkat di pasar.

Beberapa riset global bahkan menunjukkan adanya korelasi antara lonjakan volume pencarian investasi dengan pergerakan harga indeks. Di Indonesia, tren ini dapat digunakan sebagai indikator tambahan untuk membaca sentimen investor ritel, terutama saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau fluktuasi global.

2. Cara Membaca Data Google Trends untuk IHSG

Untuk melakukan analisis sederhana, kunjungi situs Google Trends dan masukkan kata kunci seperti “IHSG”, “beli saham”, atau “jual saham”. Ubah periode pencarian menjadi mingguan atau harian untuk melihat lonjakan volume pencarian. Jika minat pencarian meningkat tajam pada periode tertentu, bisa jadi akan ada reaksi pasar dalam waktu dekat.

Analisis dapat diperdalam dengan membandingkan data tren pencarian dengan pergerakan harga IHSG dari sumber seperti Yahoo Finance atau IDX. Jika keduanya menunjukkan arah yang sama, data tersebut bisa menjadi indikator konfirmasi.

3. Manfaat Analisis Google Trends bagi Investor

  • Membaca Sentimen Publik: Google Trends mencerminkan apa yang sedang dipikirkan dan dicari oleh banyak orang, yang sering kali mewakili emosi pasar.
  • Memprediksi Volatilitas: Lonjakan pencarian kata “jual saham” atau “IHSG turun” dapat menjadi sinyal akan meningkatnya ketidakpastian di pasar.
  • Menentukan Momentum: Investor bisa menggunakan data tren untuk memperkirakan kapan minat terhadap pasar mulai meningkat kembali.

4. Keterbatasan Analisis Google Trends

Meski menarik, analisis Google Trends bukanlah alat prediksi pasti. Lonjakan pencarian juga bisa disebabkan oleh berita viral atau isu politik, bukan karena perubahan fundamental ekonomi. Oleh karena itu, data ini sebaiknya digunakan bersama analisis teknikal atau fundamental lainnya untuk menghasilkan pandangan yang lebih objektif.

Baca juga: Analisa Sentimen: Mencocokkan Lonjakan Pencarian Google Dengan Pergerakan Harga Saham



Suka dengan tulisan ini?
Ingin traktir penulis ngopi?
Klik di sini

Komentar